Minggu, 12 Juni 2011

Kenangan Simposium International Palestina "Dari Ranah Minang hingga Jalur Gaza" with LDK Afdhalul Fikri STKIP PGRI SUMBAR (BP 7 Puskomda FSLDK Sumbar) : 27 Februari 2011





                                                             MenLu Gaza,GPM Malaysia
                                               Menteri Luar Negeri Gaza (Abdurrahim Shebab)
                                            

                                                            Peserta Lebih Kurang 500 0rang

Read more »

Membumikan Dakwah Kampus

SUDAHKAH DAKWAH MEMBUMI DI KAMPUS ANDA?
Miliki segera….
Buku MEMBUMIKAN DAKWAH KAMPUS
Buah Pemikiran dari Ryan Alfian Noor
Semakin kesini, dakwah kampus semakin berkembang sesuai dengan fitrahnya. Perkembangan ini tentunya tidak lepas dari pondasi dan perjuangan para founding father dakwah kampus yang menjadi sebuah patron bagi para generasi selanjutnya. Namun seiring berjalannya waktu, tantangan para da’I kampus pun semakin luas dan kompleks. Kini para aktifis dakwah dihadapkan pada tuntutan dakwah yang lebih profesional dan inklusif.
Untuk itu, perlu strategi jitu untuk menjadikan LDK kita untuk menjadi LDK yang lebih dekat dan bersahabat. Dekat dengan objek dakwahnya dan bersahabat cara berdakwahnya. Semoga kehadiran buku ini dapat memberi manfaat untuk para aktivis dakwah yang terus ikhlas berjuang di bumi Allah tempat dakwah kampus ini berpijak.
Buku ini akan menjawab berbagai pertanyaan seputar problematika manajemen dakwah kampus seperti :
Bagaimana mengokohkan pondasi lembaga dakwah kampus?
Bagaimana cara memanajemen finansial dakwah kampus agar dapat berkelanjutan?
Apa bentuk gaya syiar dakwah yang cocok dengan kampus Anda?
Bagaimana cara mengoptimalkan semua media kampus demi perkembangan dakwah?
Bagaimana membentuk dakwah yang mengakar di kampus?
Apa rahasia lembaga dakwah kampus yang tangguh?
Mengapa mahasiswa baru penting dalam pandangan syiar dakwah kampus?
Dan pertanyaan-pertanyaan kontemporer lainnya…..
Buku ini berisi contoh-contoh real di kampus, dan manajemen dakwah yang telah penulis lakukan selama memegang amanah kampus sebagai Kepala Sektor Syiar dan Pelayanan Kampus Gamais ITB.
Disajikan dalam bentuk narasi dan gaya bahasa yang ringan, buku setebal 203 halaman ini diharapkan dapat menjadi salah satu buku pendukung dan penunjang buku-buku dakwah kampus yang kini mulai menggeliat menjadi referensi para da’I kampus.
Testimonial dari beberapa rekan aktivis dakwah kampus:
“Semoga buku ini dapat menjaga nyala api semangat para Aktivis Dakwah Kampus di seluruh Indonesia. Senantiasa dikaji dan terus dikembangkan untuk menjadikan LDK berdiri kokoh dan terdepan dalam segala amal kebaikan. Dengan itu, cahaya islam akan semakin benderang, menerangi kegelapan hati manusia yang belum mendapatkan sinarnya, khususnya mereka yang ada di kampus. Selamat menikmati, meresapi, melakoni, dan membumikan Dakwah Kampus!”
Drs. Musholli
Direktur PPSDMS
Staf Ahli Kementrian Sosial Republik Indonesia
 
“Ryan Alfian Noor telah mengambil peran signifikan melalui buku “Membumikan Dakwah Kampus”, sebuah buku yang membedah dakwah kampus dengan berbagai pisau analisis. Kita yang teramat mencintai dakwah tentu akan menemukan secercah cahaya di dalamnya. Juga semangat baru yang murni: bagi kemanusiaan yang bermartabat, di bawah naungan ridha Allah SWT.
Arief Munandar
Leadership Inspirer berbagai kampus Indonesia
Manajer Program PPSDMS Nurul Fikri 2008
 
“Membumikan dakwah kampus tentunya bukan hal yang mudah untuk diwujudkan, namun seorang Ryan menyajikan kepada para pembacanya sebuah rangkaian narasi pengalaman dia yang dirangkum dalam bahasa lugas dan sederhana. Miliki buku ini dan jadikan dakwah kampus yang membumi.”
Herry Dharmawan
Presiden KM ITB 2010-2011
 
“Buku membumikan dakwah kampus memberikan segudang inspirasi untuk menjadikan LDK kita menjadi LDK yang dekat dan bersahabat. Selain itu, buku ini memberikan frame aplikatif dalam meramu strategi dakwah kampus hingga kebermanfaatan menjadi keniscayaan. Disini pula, kita memetik cinta dari langit dan menyemainya di Bumi Allah. Barakallah kang Ryan…”
R. Adjie Wicaksana
Ketua Keluarga Mahasiswa Islam ITB 2009-2010
“Buku ini bukan hanya berisikan tentang sebuah teori belaka, melainkan sebuah pengalaman yang dituliskan dalam rangkaian kata penuh rasa oleh seorang yang memang berdakwah secara membumi di kampusnya. Buku ini telah dituliskan secara sistematis dan dengan gaya bahasa yang sangat membumi sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh seluruh aktivis dakwah kampus di Negeri ini”.
Ridwansyah Yusuf Achmad
Kepala Gamais ITB 2007-2008, Presiden KM ITB 2009-2010

Penulis Buku Rekayasa LDK, Buku Analisis Instan Problematika LDK, Buku Menuju Kampus Madani
Miliki Segera.....
Untuk daerah Sumbar,Hubungi Iga Rafanda : 085274169697
Persediaan terbatas....
 
Read more »

Sabtu, 11 Juni 2011

Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK)Menyatukan Tekad di Puskom Days

Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK)Menyatukan Tekad di PuskomDays
Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Indonesia menyatukan tekad meraih posisi di kancah internasional. Tekad tersebut digaungkan pada gelaran Puskom Days selama tiga hari lalu, yaitu pada 3 hingga 5 Juni 2011 di kampus Dermaga, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Semangat meraih prestasi internasional itu tecermin dari tema acara "Potensi Indonesia dalam Restrukturisasi Internasional". Antusiasme peserta dari Sabang hingga Merauke pun tampak mulai awal hingga akhir acara. Tercatat 47 universitas mengirimkan delegasinya. Setidaknya ada sekitar 400 mahasiswa mengikuti seluruh rangkaian acara.
Pada hari pertama, mantan menteri kelautan dan perikanan, Rokhmin Dahuri, menyampaikan pandangan-pandangannya. Ia mengupas tuntas potensi sumber daya alam Indonesia serta peta politik perdagangan dunia. Menurutnya, peran pemuda Muslim sangat dibutuhkan untuk merestrukturisasi kekuatan Indonesia dalam persaingan global.

"Semuanya tinggal menunggu waktu saja. Potensi pemuda Indonesia sangat besar, hanya tinggal menambah kepercayaan diri," ungkap Rokhmin. Urusan internal pun dibahas di hari berikutnya. Panitia acara merancang pelatihan-pelatihan khusus bagi para kader lembaga dakwah kampus (LDK) dari daerah.
Mereka melakukan akselerasi program nasional serta rapat-rapat membahas program kerja lanjutan. "Acara ini sekaligus memberi pemahaman bagi para kader agar lebih mengembangkan potensi di wilayahnya masing-masing," papar Ketua Panitia Puskom Days, Khairil Azhar.



Menurut dia, kegiatan ini juga sekaligus menjadi salah satu bentuk koordinasi jejaring FSLDK yang lebih solid. Di hari terakhir, ada pembekalan organisasi mandiri. Setelah melakukan long march mengelilingi kampus IPB, ratusan peserta mengikuti seminar sekaligus pelatihan LDK Mandiri Financial.

Mereka saling berbagi kiat-kiat menjadi organisasi produktif untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Caranya, sebut Khairil, dengan menggunakan potensi yang ada serta jeli memanfaatkan peluang. Mahasiswa jurusan Agronomi dan Holtikultura IPB ini berharap rekan-rekannya bisa terpacu lagi merealisasikan program.

Semangat yang dimiliki LDK, kata Khairil, niscaya bakal mengantarkan mereka mampu merengkuh posisi di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Republika Online)
Read more »

Perdalamlah Samudera Keikhlasanmu (By : Ustdz Cahyadi Takriawan)

Ini termasuk pesan yang sangat ingin aku sampaikan: perdalam samudera keikhlasanmu. Realitas lapangan dakwah mengajarkan hal penting kepada kita, bahwa daya tahan di dalam mengarungi perjuangan sangat ditentukan oleh sebesar apa penjagaan keikhlasan dalam diri kita. Sangat banyak kejadian dan kondisi jalan dakwah yang bisa mengganggu kaikhlasan. Sesiapapun akan diuji keikhlasannya di jalan ini: yang “berhasil” menjadi pejabat publik, yang “tidak berhasil” menjadi pejabat publik, yang “tidak pernah” menjadi pejabat publik, yang “selalu” menjadi pejabat publik…..
Semua dari kita diuji. Yang menjadi caleg, yang menjadi aleg, yang menjadi aktivis mahasiswa, yang menjadi aktivis sosial, yang menjadi ibu rumah tangga, yang menjadi murabbi, yang menjadi pengurus partai, yang menjadi petani….. Semuanya, ya semuanya selalu dihadapkan kepada ujian yang kadang bisa mengganggu keikhlasan.

Perasaan Berjasa: Ini Hasil Kerja Saya !
Ketika dakwah menunjukkan hasil-hasil dan prestasi yang menggembirakan, wajar jika muncul perasaan kebanggaan pada pelakunya. Ini perasaan yang sangat manusiawi. Namun perasaan ini jangan dibiarkan berkembang menjadi klaim atas usaha pribadi dan meremehkan kerja orang lain. Karena dalam setiap keberhasilan dakwah, pasti akan dijumpai peran semua pihak dalam mencapai keberhasilan tersebut, sekecil atau sebesar apapun.
“Kalian tahu, siapa yang telah melakukan perubahan spektakuler, sehingga tercipta hasil yang sangat menakjubkan ini? Tidak ada lain yang bisa melakukannya, kecuali saya. Semua saya kerjakan sendiri”, pernyataan ini sangat mungkin benar sesuai realitas yang ada. Namun ungkapan ini bisa menjadi awal dari munculnya kesombongan, apabila merasa bahwa kehebatan dirinya tidak ada yang menandingi, dan meremehkan peran orang lain.
“Payah benar kader di sini. Tidak ada yang mau bekerja. Kalau saja saya tidak bergerak, Pemilu kemarin hasilnya tidak akan sebagus ini”.
“Kemenangan Pilkada di daerah ini adalah hasil kerja keras dan jerih payah saya. Pengorbanan yang saya berikan telah membuahkan hasil berupa kemenangan gemilang. Jika saya tidak terlibat, saya tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi”.
“Organisasi dakwah ini menjadi besar dan berkembang pesat, karena usaha yang saya lakukan. Kader-kader lain tidak memiliki peran dan keterlibatan, sehingga terpaksa saya bekerja sendiri. Alhamdulillah hasilnya signifikan”.

Masyaallah. Benarkah kita bisa bekerja sendiri ? Dalam sistem amal jama’i yang dibangun organisasi dakwah, seluruh bagian akan saling berkait, berhubungan dan mempengaruhi. Kita tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh bagian lain yang ada dalam mesin amal jama’i ini. Ibarat mesin mobil, semua komponen saling berpengaruh dan berhubungan. Laju mobil merupakan hasil kerja simultan seluruh bagian.
Bisa jadi memang ada bagian atau komponen dalam organisasi dakwah yang senyatanya menjadi beban bagi yang lainnya. Namun itu tidak memberikan makna bahwa semua orang menjadi beban, dan hanya seseorang atau segelintir orang saja yang punya peran. Bisa jadi memang ada kader yang pasif dan tidak banyak kontribusi, namun itu bukan berarti semua kader memiliki kondisi kelemahan serupa. Seakan-akan kontribusi hanya menjadi milik seseorang atau segelintir orang yang sangat hebat dalam organisasi dakwah.
Lalu dimana letak ikhlas itu ? Kalau kita merasa memiliki banyak peran, banyak kontribusi, banyak keberhasilan, banyak capaian, kemudian mengecilkan bahkan meniadakan peran yang lain, dimana ikhlas itu ?

Perasaan Melempar: Siapa Yang Salah ?
Ketika dakwah mencapai kemenangan tidak layak ketika ada pihak yang merasa berjasa sendirian. Sebagaimana pada saat dakwah tidak berhasil mencapai target kemenangan, sangat tidak etis jika muncul suasana saling menyalahkan. Masing-masing pihak merasa tidak bertanggung jawab dan melempar kesalahan kepada pihak lainnya.
”Kita kalah dalam Pemilu gara-gara departemen Fulan yang tidak bekerja. Mereka bersantai-santai saat kita bekerja keras, akhirnya mengacaukan semua target”.
”Target tidak berhasil kita capai karena kelemahan bidang Anu. Pengurus bidang Anu tidak becus mengurus programnya sehingga membuat semua bagian ikut berantakan. Kita sudah bekerja habis-habisan, akhirnya tidak ada gunanya”.
”Kita gagal mencapai target karena kader tidak bersemangat dan tidak mau berkorban. Program sudah bagus, sarana pendukung sudah disiapkan, namun kadernya tidak mau bekerja, maka kita kalah”.
”Kekalahan kita disebabkan tidak tegasnya pimpinan. Para kader sudah sangat bersemangat dan siap bekerja, namun pimpinan tidak memiliki ketegasan sikap, akhirnya semua menjadi kacau”.
Betapa mudah melempar kesalahan. Ini salah siapa ? Bukan salah saya, ini salah Fulan, ini salah kader, ini salah pengurus, ini kesalahan Ketua, ini kesalahan bendahara, ini kesalahan sekretaris, ini salah kaderisasi, ini salahnya si Kodok… Bukan, bukan salah saya…. Saya sih tidak punya salah….
Dimana letak keikhlasan kita ?

Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.